Ekonomi Koperasi
Peran dan Kinerja Koperasi
negara-negara Eropa
Nama : Tika Permata Sari
Kelas : 2EA18
NPM : 17211115
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seperti kita ketahui bersama bahwa koperasi
mulai tumbuh dan berkembang di Inggris pada pertengahan abad XIX yaitu sekitar
tahun 1844 yang dipelopori oleh Charles Howard di Kampung Rochdale. Namun
sebelum koperasi mulai tumbuh dan berkembang sebenarnya inspirasi gerakan
koperasi sudah mulai ada sejak abad XVIII setelah terjadinya revolusi industri
dan penerapan sistem ekonomi kapitalis.
Setelah berkembang di Inggris koperasi
menyebar ke berbagai Negara baik di Eropa daratan, Amerika, dan Asia termasuk
ke Indonesia. Pada dasarnya koperasi digunakan sebagai salah satu alternatif
untuk memecahkan persoalan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakatnya.
Koperasi sebenarnya sudak masuk ke Indonesia
sejak akhir abad XIX yaitu sekitar tahun 1896 yang dipelopori oleh
R.A.Wiriadmaja. Namun secara resmi gerakan koperasi Indonesia baru lahir pada
tanggal 12 Juli 1947 pada kongres I di Tasikmalaya yang diperingati sebagai Hari Koperasi Indonesia.
Pada umumnya orang menganggap koperasi adalah
sebagai organisasi sosial, yaitu melakukan kegiatan ekonomi dengan tidak
mencari keuntungan. Ada juga yang mengatakan bahwa koperasi itu hanya untuk
memenuhi kebutuhan anggotanya saja. Dan yang lebih ekstrim mengatakan bahwa
koperasi itu hanya kemakmuran pengurusnya saja. Kami kira ini anggapan atau
pemikiran yang keliru. Karena sebenarnya koperasi adalah bentuk kegiatan usaha
yang paling ideal di mana anggotanya, juga bertindak sebagai produsen, sebagai
konsumen, dan sekaligus sebagai pemilik. Dalam kontenks Indonesia, koperasi
merupakan bentuk usaha yang syah, yang keberadaannya diakui dalam UUD-1945.
Awalnya keberadaan koperasi itu hanya untuk
memenuhi kebutuhan pokok para anggotanya, sehingga hanya ada koperasi konsumsi
atau single purpose. Namun dalam perkembangannya fungsi koperasi menjadi
bermacam-macam antara lain sebagai tolak ukur kegiatan usaha, sebagai bentuk
usaha baru, dan sebagai alternatif kegiatan usaha.
Pokok Pembahasan
Dalam penyusunan makalah
ini, kami merumuskan beberapa masalah yang berhubungan dengan pembahasan antara
lain:
- Sejarah Perkembangan Koperasi
- Pengertian, Asas, dan Prinsip Ekonomi
- Manfaat dan Penggolongan Koperasi
- Pemodalan Koperasi
- Ukuran Keberhasilan Koperasi
Meningkatkan Peran dan Kinerja Koperasi Negara-negara
Eropa
A. Kondisi Koperasi di Negara dengan Sistem
Kapitalis dan Semi Kapitalis
Kegiatan berkoperasi dan organisasi koperasi
pada mulanya diperkenalkan di Inggris di sekitar abad pertengahan. Pada waktu
itu misi utama berkoperasi adalah untuk menolong kaum buruh dan petani yang
menghadapi problem-problem ekonomi dengan menggalang kekuatan mereka sendiri.
Kemudian di Perancis yang didorong oleh gerakan kaum buruh yang tertindas oleh
kekuatan kapitalis sepanjang abad ke 19 dengan tujuan utamanya membangun suatu
ekonomi alternatif dari asosiasi-asosiasi koperasi menggantikan
perusahaan-perusahaan milik kapitalis. Ide koperasi ini kemudian menjalar ke AS
dan negara-negara lainnya di dunia. Di Indonesia, baru koperasi diperkenalkan
pada awal abad 20.
Sejak munculnya ide tersebut hingga saat ini,
banyak koperasi di negara-negara maju seperti di Uni Eropa (UE) dan AS sudah
menjadi perusahaan-perusahaan besar termasuk di sektor pertanian, industri
manufaktur, dan perbankan yang mampu bersaing dengan korporat-korporat
kapitalis.Sejarah kelahiran dan berkembangnya koperasi di negara maju dan
negara sedang berkembang memang sangat diametral. Di negara maju koperasi lahir
sebagai gerakan untuk melawan ketidakadilan pasar, oleh karena itu tumbuh dan
berkembang dalam suasana persaingan pasar. Bahkan dengan kekuatannya itu
koperasi meraih posisi tawar dan kedudukan penting dalam konstelasi kebijakan
ekonomi termasuk dalam perundingan internasional.
Peraturan perundangan yang mengatur koperasi
tumbuh kemudian sebagai tuntutan masyarakat koperasi dalam rangka melindungi
dirinya. Sedangkan, di negara sedang berkembang koperasi dihadirkan dalam
kerangka membangun institusi yang dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan
pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu kesadaran
antara kesamaan dan kemuliaan tujuan negara dan gerakan koperasi dalam
memperjuangkan peningkatan kesejahteraan masyarakat ditonjolkan di negara
sedang berkembang, baik oleh pemerintah kolonial maupun pemerintahan bangsa
sendiri setelah kemerdekaan. Menurut data dari ICA, di dunia saat ini sekitar
800 juta orang adalah anggota koperasi dan diestimasi bahwa koperasi-koperasi
secara total mengerjakan lebih dari 100 juta orang, 20% lebih dari jumlah yang
diciptakan oleh perusahaan-perusahaan multinasional. Pada tahun 1994,
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa kehidupan dari hampir 3
miliar orang, atau setengah dari jumlah populasi di dunia terjamin oleh
perusahaan-perusahaan koperasi.
Tidak hanya di negara sedang berkembang yang
pendapatan per kapitanya rendah, tetapi juga di negara maju yang pada uumnya
adalah ekonomi kapitalis seperti di Amerika Utara dan Jepang atau yang semi
kapitalis seperti di negara-negara Eropa Barat, khususnya Skandinavia peran
koperasi sangat penting. di tujuh negara Eropa menunjukkan bahwa pangsa dari
koperasi-koperasi dalam menciptaan kesempatan kerja mencapai sekitar 1 persen
di Perancis dan Portugal hingga 3,5 persen di Swiss. Perkembangan koperasi yang
sangat pesat di negara maju tersebut membuktikan bahwa tidak ada suatu korelasi
negatif antara masyarakat dan ekonomi modern dan perkembangan koperasi. Dalam
kata lain, koperasi tidak akan mati di tengah-tengah masyarakat dan
perekonomian yang modern, atau pengalaman tersebut memberi kesan bahwa koperasi
tidak bertentangan dengan ekonomi kapitalis. Sebaliknya, koperasi-koperasi di
negara maju selama ini tidak hanya mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan
besar non-koperasi, tetapi mereka juga menyumbang terhadap kemajuan ekonomi
dari negara-negara kapitalis tersebut.
Sejaran Perkembangan
Koperasi di Inggris
Koperasi yang pertama didirikan adalah di Inggris,
sebagai akibat penderitaan yang dialami kaum buruh di Eropa akibat revolusi
industri pada abad awal XIX. Pada tahun 1844 di Rochdale, Inggris didirikan
koperasi konsumsi yang dipelopori oleh Charles Howard.
Pada mulanya koperasi Rochdale hanya bergerak dalam usaha
untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi. Namun kemudian Rochdale mulai mengembangkan
sayapnya dengan melakukan usaha-usaha produktif. Menyusul keberhasilan koperasi
Rochdale ini, hingga tahun 1852 telah berdiri sekitar 100 koperasi konsumsi di
Inggris, yang pada umumnya didirikan oleh para konsumen. Dalam rangka
memperkuat gerakan koperasi, maka pada tahun 1862, koperasi-koperasi konsumsi
di Inggris bergabung menjadi satu menjadi pusat koperasi pembelian {Coperative
Wholesale Society (CWS)}
Sejarah Perkembangan Koperasi di Perancis
Pelopor-perlopor koperasi di Perancis antara lain Charles
Fouriee, Louis Blanc, serta Ferdinand Lasalle. Para pelopor ini menyadari bahwa
setelah terjadinya revolusi Perancis dan perkembangan industri yang menimbulkan
kemiskinan, maka nasib rakyat perlu diperbaiki dengan membangun
koperasi-koperasi yang bergerak di bidang produksi bersama-sama dengan para
pengusaha kecil.
Di Perancis terdapat Gabungan Koperasi Konsumsi Nasional
Perancis (Federation Nationale Dess Cooperative de Consummtion), dengan jumlah
koperasi yang bergabung sebanyak 476 koperasi, anggota 3.460.000 orang, toko
9.900 buah dan perputaran modal sebesar 3.600 miliar Franc/tahun.
Sejarah Perkembangan Koperasi di Jerman
Pada tahun 1848 di Inggris dan Perancis telah mencapai
kemajuan Industri, sedangkan di Jerman perekonomiannya masih bercorak agraris.
Barang-barang impor di Inggris dan Perancis memberikan tekanan berat bagi
perkembangan Industri di Jerman.
Pada saat itu muncul Pelopor Koperasi di Jerman, yaitu
F.W Raiffeisen, Walikota Flammersfield. Ia menganjurkan agar kaum petani
menyatukan diri dalam kumpulan simpan pinjam.
Sejarah Perkembangan Koperasi di Swedia
Usaha Koperasi di Swedia umumnya ditujukan untuk memerangi
kekuatan monopoli. Salah seorang pelopor koperasi di Swedia adalah Albin
Johansen. Pada tahun 1911 gerakan koperasi ini berhasil mengalahkan kekuatan
perusahaan besar milik kelompok orang yang mulanya sangat berkuasa dalam
penentuan harga penjualan margarin. Tahun 1962 Swedia berhasil menghancurkan
monopoli penjualan tepung terigu yang dimiliki perusahaan swasta.
Rahasia keberhasilan koperasi Swedia adalah berkat
program pendidikan yang disusun secara teratur dan pendidikan orang dewasa di
Sekolah Tinggi araskyst (Folk High School), serta lingkaran studi dalam
pendidikan luar sekolah. Dan perhatian diberikan terhadap pendidikan bagi
masyarakat di lingkungan daerah kerja koperasi.
Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia
Masa Penjajahan
Di masa penjajahan Belanda, gerakan koperasi pertama di
Indonesia lahir dari inisatif tokoh R. A. Wiriaatmadja pada tahun 1986.
Wiriaatmadja, patih Purwokerto ( Banyumas ) ini berjasa menolong para pegawai,
pedagang kecil dan petani dari hisapan lintah darat melalui koperasi. Beliau
dengan bantuan E. Sieberg, Asisten Residen Purwokerto, mendirikan Hulp-enSpaar
Bank. Cita-cita Wiriaatmadja ini juga mendapat dukungan dari Wolf van
Westerrode, pengganti Sieberg. Mereka mendirikan koperasi kredit sistem
Raiffeisen.
Masa Kemerdekaan
Koperasi berfungsi untuk mendistribusikan keperluan
masyarakat sehari-hari di bawah Jawatan Koperasi, Kementerian Kemakmuran. Pada
tahun 1946, berdasarkan hasil pendaftaran secara sukarela yang dilakukan
Jawatan Koperasi terdapat sebanyak 2.500 buah koperasi. Koperasi pada saat itu
dapat berkembang secara pesat.
KESIMPULAN
Kesimpulan
Koperasi yaitu suatu perkumpulan yang memiliki kemampuan
dalam bidang ekonomi yang berjuang untuk memperjuangkan kesejahteraan
anggotanya pada khususnya dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.
Masing-masing anggota koperasi berkewajiban untuk mengembangkan serta mengawasi
jalannya koperasi.
Koperasi sebagai bentuk usaha merupakan organisasi
ekonomi rakyatyang bersifat sosial. Koperasi berfungsi sebagai alat ekonomi
yang dapatmensejahterakan rakyat. Koperasi pun memiliki peranan yang besar
dalampembangunan nasional. Sebagai usaha bersama yang berasaskan kekeluargaan,
koperasi haruslah dikelola dengan prinsip-prinsip manajemensecara tepat.
Daftar
Pustaka
http://rinton.blogdetik.com/tag/perkembangan-koperasi-inggris/